Senin, 18 Maret 2013

Jawaban UAM Metodologi Penelitian

UJIAN AKHIR MATERI

SOAL!!!
1.        Berikan pendapat saudara tentang pengertian Penelitian, Metodologi Penelitian dan Apa pentingnya penelitian bagi kehidupan manusia dan bagi Organisasi Usaha?
Jawab:
-Yang dimaksud dengan metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan. Guna menjawab persoalan yang dihadapi.
Metodologi penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian
-Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan melakukan verifikasi terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan memakai metode-metode ilmiah.
Peranan Penelitian bagi kehidupan manusia
·      Sebagai sebuah disiplin ilmu, Metodologi Penelitian secara khusus membahas  mengenai cara meneliti untuk menemukan kebenaran secara ilmiah untuk selanjutnya dipakai sebagai dasar mengambil kebijakan lebih lanjut, dan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri. Tak siapapun meragukan bahwa hanya lewat penelitian ilmu pengetahuan dapat berkembang. Selanjutnya juga bisa dikatakan bahwa jika suatu bangsa ingin maju dalam ilmu pengetahuan, maka tidak ada cara lain kecuali menjadikan penelitian sebagai bagian dari tradisi bangsa itu. Kita bisa melihat bangsa yang telah maju peradabannya tidak bisa dipungkiri telah menjadikan penelitian sebagai tradisi kehidupannya.
Peranan Penelitian bagi Organisasi Usaha
·      Memberikan informasi untuk membantu mengambil keputusan dalam bidang usaha. Dengan diadakannya suatu penelitian, para pengusaha dapat memperoleh informasi mengenai kemauan konsumen, penyebab menurunnya penjualan, pelayanan yang diinginkan oleh konsumen, dan dapat menyusun rencana penjualan di masa yang akan datang.
·      Hasil penelitian yang diperlukan untuk mengambil keputusan para pengusaha pada umumnya berasal dari penelitian terapan, yang lebih banyak menekankan pada penyelesaian persoalan secara praktis, misalnya kebijakan perusahaan, kinerja atau produktivitas perusahaan. Disamping penelitian terapan ada pula yang disebut dengan penelitian murni atau dasar. Penelitian dasar lebih bersifat kajian teoritis dan kurang pada keputusan serta kebijakan.
2.        Penelitian biasanya diawali dengan adanya masalah, permasalahan dan fenomena. Bagaimana pandangan saudara tentang hal tersebut?
Jawab:
Ø  Masalah adalah titik tolak terpenting dalam melakukan sebuah penelitian. Karena tanpa adanya masalah, maka penelitian tidak akan terjadi atau pun berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, langkah pertama yang mesti dilakukan dalam rangka mengadakan sebuah penelitian adalah mencari atau memilih sebuah masalah untuk diteliti.
Ø  Perumusan masalah adalah pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Karena masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya yang berpangkal pada perumusan masalah tersebut
Ø  penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh jawaban atau penjelasan mengenai suatu fenomena yang diamati. Jika fenomena itu sudah ada, penelitian akan berkisar mengenai struktur fenomena tersebut. Peneliti diminta menerangkan komponen-komponen yang esensial yang membentuk fenomena tersebut, dan bagaimana hubungan sebab-akibat diantara komponen-komponen tersebut. Jika fenomena belum ada, penelitian akan bertujuan untuk menciptakan fenomena tersebut. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ialah struktur yang bagaimana yang harus diciptakan untuk menghasilkan fenomena dengan fungsi dikehendaki, dan apa yang dapat digunakan untuk menciptakan struktur tersebut.
3.        Jelaskan pengertian dan pentingnya Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian?
Jawab:
v  Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
v  Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:
-  Fungsi pertama adalah sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
-  Fungsi kedua, adalah sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.
-  Fungsi ketiga dari perumusan masalah, adalah sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
- Sedangkan fungsi keempat dari suatu perumusan masalah adalah dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
v Secara umum ada empat tujuan dilakukannya penelitian :
1.    Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu.
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
v Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan kurat, maka apa manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi yang didapat dari kesimpulan.
4.    Apa pendapat saudara mengenai Kerangka Teori dan bagaimana dapat menyusun kerangka teori yang baik?
Jawab :
Dengan dikemukakannya teori dalam kerangka teori suatu proposal penelitian, akan sangat membantu peneliti dan orang lain untuk lebih memperjelas sasaran dan tujuan penelitian yang dilakukan.

Peranan Kerangka Teori dlm Penelitian :
• Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian;
• Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian;
• Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan
memaknai data dan fakta;
• Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut;
• Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari
hasil penelitian;
• Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun
kerangka pemikiran;
• Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi
operasional;
• Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam
mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya
Prosedur Penyusunan Kerangka Teori :
• Melakukan kajian pustaka;
• Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yg satu dg yg lain;
• Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional;
etelah mengemukakan beberapa teori tentang variable yang diteliti, kemungkinan ada beberapa konsep yang ada dalam teori tersebut. Untuk itu peneliti perlu menjelaskan arti dari konsep yang dipakai oleh peneliti, sebab tiap orang mungkin mempunyai pengertian yang berbeda dengan orang lain dalam mengartikan suatu konsep.

  Penyusunan Landasan Teori
Ada  beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menyusun kerangka/ landasan teori, antara lain:
a.    Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri).
b.    Cara penulisan dari subbab ke subbab yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan memperhatikan aturan penulisan pustaka.
c.    Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang digunakan adalah buku dengan edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku
d.    Semakin banyak sumber bacaan, maka  kualitas penelitian yang akan dilakukan semakin baik, terutama sumber bacaan yang terdiri  dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain
e.    Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua jenis penelitian
f.  Teori bukan merupakan pendapat pribadi (kecuali pendapat tersebut sudah ditulis di BUKU)
g.    Pada akhir kerangka teori bagi penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.
5. Populasi dan Sampel dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting, bagaimana pendapat kedua hal tersebut dan bagaimana teknik pengambilan Sampel?
Jawab :
·         Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus
·         Pengertian dari sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya
Penelitian sample baru boleh di laksanakan apabila keadaan subyek di dalam populasi benar-benar homogen.
Jenis-jenis teknik pengambilan Sampel

1)  Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi  sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang sederhana atau random sampling. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah  dengan undian.

b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.

c) Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional random sampling). Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara peng-ambilannya  dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.

d) Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama seperti pada teknik sampling secara proportional.

e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi  yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.

2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara nonprobabilitas adalah sebagai berikut.

a) Purposive sampling   atau  judgmental sampling  Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang dietapkan peneliti. 


b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju. 

c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah). Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data.

d) Accidental sampling  atau convenience sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
6. Berikan pendapat saudara tentang pengumpulan data dengan interview dan dengan kuisioner, Apa kelebihan dan kelemahan dari cara pengumpulan data tersebut?
Jawab :
A.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Kelebihan teknik wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebasa dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kekurangan teknik wawancara:
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
B. Salah satu teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan kuesioner atau lebih dikenal sebagai angket. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penggunaan angket merupakan hal pokok pada penelitian survei untuk pengumpulan data.
Keuntungan menggunakan teknik angket antara lain:
1) Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
2) Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
3) Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
Adapun kerugiannya antara lain:
1) Jika angket dikirimkan melalui pos maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
3) Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.
7. Prof. Dr. Sugiono, MSc. Penelitian dibagi menjadi Penelitian Kwantitatif, Penelitian Kwalitatif dan Penelitian Pengembangan, bagaimana pendapat saudara tentang hal tersebut?
Jawab :
·      Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.
·      Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
·      Penelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji produk tersebut. Jadi penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).   

Rabu, 13 Maret 2013

Laporan Penelitian Kesehatan Tingkat RW

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal.
( Depkes RI, 1992 ).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui  Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal ini merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan dan peran serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan sebagainya.
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal yang telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas Departemen Kesehatan RI pada tahun 1999.
Di Wilayah Dusun Pangaroan RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang terdiri dari 203 KK lebih rinci hasilnya adalah sebagai berikut jumlah penduduk 565 jiwa kondisi lingkungan di RW 05 merupakan daerah pemukiman padat, perkampungan dengan kondisi jalan yang naik turun, saluran pembuangan yang cukup lancar, pembuangan sampah yang cukup, namun dapat memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti demam berdarah, diare, filariasis, TBC dan lain-lain.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan Penyuluhan yang dilakukan oleh Penyedia Fasilitas Kesehatan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya penularan penyakit terhadap warga sekitar dan membina masyarakat supaya meningkatkan derajat kesehatannya.

B.     TUJUAN

1.      Tujuan Instruksional Umum
Membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal serta mampu mengenal dirinya sendiri tentang masalah kesehatan Di Dusun Pangaroan RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

2.   Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan yang ingin dicapai pada Penyuluhan Setiap Komunitas Daerah RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.
a.   Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan dengan kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan format Survey Kesehatan Masyarakat.
b.   Menggerakkan dan Membina Kelompok Kerja Kesehatan ( Pokjakes )
c.    Menganalisa data kesehatan yang didapatkan di masyarakat.
3.   Merumuskan Diagnosa Keperawatan / Masalah Kesehatan dengan  menyelenggarakan musyawarah Masyarakat ( MMD ).
4.   Melakukan tindakan keperawatan :
a.   Menggerakan masyarakat melakukan kegiatan yang telah direncanakan
b.   Mengubah perilaku kesehatan masyarakat
c.   Melakukan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
d.  Bersama-sama instansi terkait melakukan pembinaan Membina Kelompok Kerja Kesehatan ( Pokjakes )
e.  Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan limtas program dan lintas sektoral.
5.      Melakukan evaluasi keperawatan.

C.  MANFAAT LAPORAN
1.    Masyarakat RW 05 Desa Cipanas
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan perumahan, pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan sosial yang ada / kegiatan sosial kemasyarakatan.
2.    Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat Dusun Pangaroan Desa Cipanas.
3.    Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas khususnya Masyarakat Dusun Pangaroan RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungketa Kabupaten Sumedang.

D.    RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Penyuluhan Kesehatan ini dilakukan di Dusun Pangaroan RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.


E.     TINDAK  LANJUT KEGIATAN
Setelah selesai program Penyuluhan Kesehatan terhadap masyarakat Dusun Pangaroan RW 05 diharapkan ada tindak lanjut dari kegiatan yang telah berjalan, pada kesempatan ini kelompok merekomendasikan kepada Pokjakes Sehat Sejahtera yang telah terbentuk dengan koordinasi dengan Puskesmas Tanjungkerta selaku Puskesmas yang membina wilayah di Kecamatan Tanjungkerta.

F.     SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan Penyuluhan Kesehatan Dusun Pangaroan RW 05 Desa Cipanas Kecamatan Tanjungkerta sebagai berikut :
Bab I     : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penyuluhan, manfaat laporan,  ruang lingkup, tindak lanjut kegiatan dan sistematika penulisan.
Bab II    : Tinjauan Pustaka terdiri dari pegertian pelayanan kesehatan,
Bab III  : Gambaran Umum wilayah RW 05 Dusun Pangaroan, yang terdiri dari jumlah penduduk dan batas wilayah.
Bab IV  : Temuan dan Laporan yang terdiri dari jumlah penduduk dan data kesehatan warga setempat.
Bab V    : Penutup yang berisi tentang simpulan











BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


a.      Pengertian Kesehatan Masyarakat

Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan Seni “ mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
a.       Perbaikan Sanitasi Lingkungan
b.      Pemberantasan penyakit-penyakit menular
c.       Pendidikan untuk keberhasilan perorangan
d.      Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
e.       Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melaui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Dari batasan kedua di atas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu social, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.




BAB III
GAMBARAN UMUM

RW 05 DUSUN PANGAROAN
Batas Wilayah
Nama Daerah              : Dsn. Pangaroan
Sebelah Barat              : Dsn. Burujul
Sebelah Timur             : Dsn. Naluk
Sebelah Utara              : Dsn. Cipanas
Sebelah Selatan           : Dsn. Babakan Caringin

Susunan Lembaga Masyarakat
Ketua RW 05  : Bpk. H. Djakariya
Ketua RT 01   : Bpk. Suryadi
Ketua RT 02   : Bpk. Atang
Ketua RT 03   : Bpk. Dudung
Ketua RT 04   : Bpk. Djone
Ketua RT 05   : Bpk. Suheno




DATA PENDUDUK

JML KK
JML JIWA
JML P
JML L
JML OM
RT 01
38
110
57
53
2
RT 02
38
105
50
55
-
RT 03
53
141
59
82
2
RT 04
33
100
50
50
1
RT 05
41
109
56
53
3
TOTAL
203
565
272
293
6
Jml Petani               : 193 orang
Jml Wiraswasta       : 43 orang
Jml Buruh               : 57 orang
Jml PNS                  : 37 orang
Pensiunan               : 13 orang
Susunan Kader Posyandu
Jml Balita
56
Jml Bayi
8
Jml Ibu Hamil
4
Pemeriksaan Warga ke posyandu
32%
Jml punya Jamkesmas
67%






Ketua                    : Ibu Uun Uneh
Sekretaris              : Ibu Cucu
Bendahara             : Ibu Ooy                                             
Anggota                :- Ibu Ratnasih
-Ibu Cicih
-Ibu Cucu


 


BAB IV
TEMUAN DAN LAPORAN

Hasil temuan yang peneliti peroleh adalah sebagian besar warga RW 05 Dusun Pangaroan masih belum mendapatkan program Pemerintah yaitu berupa Jaminan Kesehatan (JAMKESMAS). Masih adanya warga yang kesulitan dalam mendapatkan jaminan tersebut, disebabkan kurang adanya keakuratan data dari daerah setempat.
DATA PENDUDUK

JML KK
JML JIWA
JML P
JML L
JML OM
RT 01
38
110
57
53
2
RT 02
38
105
50
55
-
RT 03
53
141
59
82
2
RT 04
33
100
50
50
1
RT 05
41
109
56
53
3
TOTAL
203
565
272
293
6

Jml Balita
56
Jml Bayi
8
Jml Ibu Hamil
4
Pemeriksaan Warga ke posyandu
32%
Jml punya Jamkesmas
43%

Masih ada warga yang enggan untuk memeriksakan anggota keluarganya ke Pusat Pelayanan Kesehatan dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung. Selain itu masih adanya ketidaksadaran pada diri masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan pendidikan bagi anggota keluarganya.
BAB V
PENUTUP

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, pengaruh perekonomian warga di lingkungan RW 05 sangat besar terhadap perawatan kesehatan warga dan bagi pendidikan anak-anak. Faktor ekonomi juga dapat memperbesar angka pengangguran.
Pengaruh perekonomian di bidang kesehatan :
-          Masyarakat miskin sulit mendapatkan pelayanan kesehatan
-          Masyarakat miskin tidak mampu membeli obat
-          Pusat Pelayanan Kesehatan terlalu jauh sehingga tidak terjangkau masyarakat miskin, di karenakan biaya transport, dsb.
-          Kurang adanya kesadaran dalam diri masyarakat terhadap kepentingan kesehatannya.